
Seringkali orang tenggelam dalam perasaan yang mereka sebut "cinta" dan mereka pun tidak dapat lagi berpikiran lurus. Bila cinta bertepuk sebelah tangan, merekapun memilih untuk berpikir bahwa "cinta tidak harus memiliki". Merekapun melanjutkan untuk berpikir "diriku turut berbahagia melihat dirinya berbahagia, walaupun bukan dengan diriku".
Saya punya satu kata untuk pemikiran seperti itu - Bodoh! Saking tenggelamnya dalam melankolia dan infatuasi, pemikiran mereka pun menjadi tidak realistis.
Saya hanya ingin mengemukakan bahwa cinta romantis adalah jenis cinta yang egois. Untuk membuktikan, coba anda bayangkan pasangan yang termesra di dunia sekalipun, yang mereka katakan sebagai "match made in heaven" bila salah satu dari mereka selingkuh. Apa yang akan terjadi terhadap pasangannya? Shock berat? Bunuh diri? Bukankah cinta yang baik itu seharusnya "tidak bersyarat"? Di dalam kasus ini, cintanya sangat bersyarat -- I-love-you-but-you-must-love-me-too. Jika syaratnya tidak dipenuhi, maka yang disebut "cinta" di sini tidak akan dapat bereksistensi.
Seringkali juga, orang sering menganggap bahwa cinta akan berlangsung selamanya. Sikap ini tercermin dalam banyaknya lagu-lagu yang melantunkan syair semacam "a love until the end of time", atau "love forever, true". Delusi semacam ini adalah delusi yang dipengaruhi oleh emosi sesaat. Maka adalah contoh situasi di mana seseorang dengan bangganya mentato di tubuhnya, nama kekasihnya dengan pikiran bahwa cinta mereka akan berlangsung selamanya, dimana nyatanya hanya berlangsung sesaat.
Robert Kiyosaki berkata di dalam salah satu bukunya, bahwa emosi lebih kuat daripada pemikiran rasional. Seseorang dapat memacari, atau bahkan menikahi seseorang yang ia tahu tak akan tepat untuk dirinya, semuanya karena emosi. Maka Daniel Goleman pun menunjukkan melalui bukunya yang sangat populer, Emotional Intelligence, bahwa kepintaran emosi tidaklah sama dengan kepintaran logika / rasional.
Tetapi jangan salah. Saya bukanlah pesimis akan yang namanya cinta romantis. Tentu saja cinta romantis dapat berlangsung lama. Tidak sedikit pula pasangan yang masih mesra setelah bersama-sama untuk berpuluh-puluh tahun. Tapi saya yakin pula bahwa itu bukan hanya dikarenakan oleh 'Cinta' semata. Saya percaya karena pembinaan dan pemupukan lah, cinta-cinta tersebut dapat berlangsung lama.
Keyakinan akan cinta yang akan berlangsung selamanya adalah hanya untuk sesaat, dan hanya pada saat emosi indah meluap-luap. Bila tidak disertai dengan usaha yang aktif untuk membina cinta tersebut, maka semua kata-kata yang manis yang seseorang dapat ucapkan di saat mereka berbunga-bunga hanyalah omong kosong.
Cinta bukanlah sesuatu yang divine yang kebanyakan orang selalu memuja dan menjunjung tinggi. Cinta adalah sesuatu yang perlu pembinaan dan partisipasi aktif dari kita masing-masing. Seperti halnya api yang menyala. Bila tidak ada usaha aktif untuk menjaga api tersebut untuk tetap menyala, maka lama kelamaan api tersebut pun akan padam bila tiba saatnya.
Dan pada akhirnya -- cinta yang tidak memiliki bukanlah cinta, melainkan kebodohan. Cinta yang tidak memiliki kemungkinan besar hanyalah akan membuat hati pedih terbakar. Di saat yang sama, kita selalu mempunyai pilihan: untuk tetap menaruh hati kita di tempat yang sama dan terus merasakan terbakar, atau memindahkan hati kita ke tempat lain.
copyright © 2007 Androe Mandagi
2 comments:
apa yang saya cari, terima kasih
senang dapat membantu!
Post a Comment